Apa itu Parallel Computing ?

Parallel Computing atau Komputasi Paralel merupakan salah satu Teknik melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer independen secara bersamaan. Pada umumnnya komputasi paralel diperlukan saat kapasitas yang diperlukan sangan besar, baik karena pengolahan data dalam jumlah yang besar ataupun karena tuntutan proses komputasi yang banyak. Kasus kedua komputasi paralel biasa ditemui pada kalkulasi numerik untuk menyelesaikan persamaan matematis di bidang fisika, kimia, dll.
Konsep paralel adalah sebuah kemampuan prosesor untuk melakukan sebuah tugas ataupun banyak tugas secara bersamaan dengan kata lain prosesor mampu melakukan satu ataupun banyak tugas dalam satu waktu.
Dalam komputasi paralel ada yang dinamakan dengan pemrograman paralel. Pemrograman paralel adalah Teknik pemrograman komputer yang memungkinkan eksekusi perintah/operasi secara bersamaan, baik dalam prosesor tunggal ataupun banyak (prosessor ganda dengan mesin paralel) CPU.

Apa sih tujuan utama dari pemrograman paralel ?

Tujuan utama dari pemrograman paralel yaitu guna menginkatkan performa komputasi. Semakin banyak hal yang dapat dilakukan secara bersamaan, maka semakin banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih singkat. Performa dalam pemrograman paralel diukur dari berapa banyak penigkatan kecepatan yang diperoleh dalam menggunakan tehnik paralel.
Parallel processing berbeda dengan multitasking, yaitu satu CPU mengeksekusi beberapa program sekaligus. Parallel processing disebut juga dengan parallel computing. Pada sistem komputasi paralel terdiri dari beberapa unti prosesor dan beberapa unit memori. Ada dua Teknik yang berbeda untuk mengakses data di unit memori, yaitu shared memory address dan message passing. Berdasarkan cara mengorganisasikan memori, computer paralel dibedakan menjadi shared memory parallel dan distributed memory parallel machine.
Prosesor dan memori ini didala mesin paralel dapat dihubungkan secara statis maupun dinamis. Interkoneksi statis pada umumnya digunakan oleh distributed memory system. Sambungan langsung peer to peer digunakan untuk menghuungkan semua prosesor. Interkoneksi dinamis umumnya menggunakan switch untuk menghubungkan antar processor dan memory.

Message passing
         
          Message passing adalah paradigm fundamental untuk aplikasi DS. Suatu proses mengirimkan message yang mewakili suatu request. Message disampaikan ke penerima yang kemudian memproses request tersebut dan mengirim pesan balasan. Kemudian balasan tersebut memicu request lainnya yang berlanjut pada balasan berikutnya dan seterusnya. Operasi dasar yang dibutuhkan untuk mendukung paradigm message passing adalah send and receive.

Apa itu Distributed Processing?
         
Distributed Processing atau pemrosesan terdistribusi merupakan proses pendistribusian pengelolahan paralel dalam pemrosesan paralel menggunakan beberapa mesin. Jadi, dapat dikatakan bahwa kemampuan dari suatu komputer-komputer yang dijalankan secara cepat bersamaan untuk memecahkan suatu masalah dengan proses yang cepat.
Menurut Gystafson proses terdistribusi adalah sebuah komputasi paralel berjalan dengan menggunakan dua atu lebih mesin untuk mempercepat penyelesaian masalah dengan memperhatikan factor eksternal, seperti kemampuan mesin dan kecepatan proses tiap-tiap mesin yang digunakan.
Contoh dari proses terdistribusi adalah ketika terdapat macam massalah diberikan pada satu master, maka dengan menggunakan komputer paralel massalah tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian secara terdistribusi.


Architectural Parallel Computer

Menurut seorang Designer Processor, taksonomi Flynn, Arsitektur Komputer dibagi menjadi 4 baguan, yaitu :
1.    SISD (Single Instruction, Single Data) adalah satu-satunya yang menggunakan arsitektur Von Neumann. Ini dikarenakan pada model ini hanya digunakan 1 processor saja. Oleh karena itu model ini bisa dikatakan sebagai model untuk komputasi tunggal. Sedangkan ketiga model lainnya merupakan komputasi paralel yang menggunakan beberapa processor.
2.    SIMD (Single Instruction, Multiple Data) menggunakan banyak processor dengan instruksi yang sama, namun setiap processor mengolah data yang berbeda. Sebagai contoh kita ingin mencari angka 27 pada deretan angka yang terdiri dari 100 angka, dan kita menggunakan 5 processor. Pada setiap processor kita menggunakan algoritma atau perintah yang sama, namun data yang diproses berbeda. Misalnya processor 1 mengolah data dari deretan / urutan pertama hingga urutan ke 20, processor 2 mengolah data dari urutan 21 sampai urutan 40, begitu pun untuk processor-processor yang lain. Beberapa contoh komputer yang menggunakan model SIMD adalah ILLIAC IV, MasPar, Cray X-MP, Cray Y-MP, Thingking Machine CM-2 dan Cell Processor (GPU).
3.   MISD (Multiple Instruction, Single Data) menggunakan banyak processor dengan setiap processor menggunakan instruksi yang berbeda namun mengolah data yang sama. Hal ini merupakan kebalikan dari model SIMD. Untuk contoh, kita bisa menggunakan kasus yang sama pada contoh model SIMD namun cara penyelesaian yang berbeda. Pada MISD jika pada komputer pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima sama-sama mengolah data dari urutan 1-100, namun algoritma yang digunakan untuk teknik pencariannya berbeda di setiap processor. Sampai saat ini belum ada komputer yang menggunakan model MISD.
4.    MIMD (Multiple Instruction, Multiple Data) menggunakan banyak processor dengan setiap processor memiliki instruksi yang berbeda dan mengolah data yang berbeda. Namun banyak komputer yang menggunakan model MIMD juga memasukkan komponen untuk model SIMD. Beberapa komputer yang menggunakan model MIMD adalah IBM POWER5, HP/Compaq AlphaServer, Intel IA32, AMD Opteron, Cray XT3 dan IBM BG/L.

FTP server  atau File Transfer Protocol merupakan sebuah protokol internet yang berfungsi untuk melakukan pengunduhan file dan pengunggahan file kepada server.
Untuk mengkonfigurasi FTP server pada Debian 5 dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1.    Install paket proftpd dengan menggunakan perintah app-get install proftpd
2.    Pilih Standalone


3.    Buat user atau tambahkan user baru untuk FTP dengan menggunakan perintah  adduser namauser
4.   Beri hak akses untuk user tersebut agar dapat mengakses ftp dengan menggunakan perintah chmod 777 /home/namauser/
5.    Restart ftp dengan menggunakan perintah /etc/init.d/proftpd restart
6.    Periksa melalui server dengan menggunakan perintah ftp ftp.mia.com. Kemudian masukkan nama user beserta password. Untuk memeriksa apakah ftp benar dapat dilakukan dengan menggunakan perintah mkdir tes_dir

7.    Cek pada client dengan menggunakan browser dengan mengetikkan ftp.mia.com kemudian login

Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi DNS Server, FTP Server, Web Server, Mail Server, dan Proxy Server dapat dilakukan dengan mengakses link dibawah ini:


DNS server  atau Domain Name Server merupakan sebuah sistem server yang menerima permintaan dari client untuk mengetahui IP Address yang digunakan oleh sebuah domain. Secara umum DNS sangat diperlukan pada sebauh jarinan internet untuk menterjemahkan hostname menjadi alamat IP Address serta mengetahui informasi secara lengkap mengenai sebuah hostname yang ada di internet baik alamat IP Address, alamat lokasi server atau hostname, dan waktu yang digunakan
Untuk mengkonfigurasi DNS server pada Debian 5 dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1.    Install aplikasi bind9 dengan menggunakan perintah apt-get install bind9
2.    Masuk ke folder bind dengan menggunakan perintah cd/etc/bind/
3.    Masuk ke file named dengan menggunakan perintah nano named.conf
4.    Tambahkan script seperti gambar berikut:

5.    Tekan Ctrl+X untuk menyimpan script kemudian Y lalu enter
6.    Edit sript smk dengan menggunakan perintah nano smk
7.    Edit script menjadi seperti gambar berikut:

8.    Edit script 192 dengan menggunakan perintah nano 192 lalu ubah menjadi seperti gambar berikut:

9.    Edit script resolv.conf dengan menggunakan perintah nano /etc/resolve.conf  menjadi seperti gambar berikut:

10. Restart bind9 dengan menggunakan perintah /etc/init.d/bind9 restart

11.Periksa apakah konfigurasi DNS Server berhasil dengan menggunakan perintah nslookpup www.smkn1boyolali.sch.id. Jika berhasil maka akan menampilkan IP Address dari alamat website tersebut


Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi DNS Server, FTP Server, Web Server, Mail Server, dan Proxy Server dapat dilakukan dengan mengakses link dibawah ini:


Mail server merupakan sebuah server yang memungkinkan pegguna untuk dapat mengirim dan menerima surat elektronik satu sama lain dalam satu jaringan.
Untuk mengkonfigurasi mail server pada Debian 5 dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1.    Install paket mail server Squirrelmail, courier-imap, courier-pop, dan postfix dengan menggunakan perintah apt-get install squirrelmail courier-imap courier-pop postfix
2.    Kemudian akan muncul perntanyaan “create directories for web-based administration ?”pilih No.
3.    Kemudian pada postfix configuration pilih Internet Site
4.    Pada system mail name masukkan rima.com
5.    Buka nano/etc/squirrelmail/apache.conf kemudian ubah squirrelmail pada baris paling atas disamping kanan alias menjadi mail
 
Kemudian tuliskan VirtualHost setelah default dari VirtualHost.
#
*:80>
documentRoot/usr/share/squirrelmail
SeverName mail.rima.com
6.    Restart apache /etc/int.d/apache2 restart
7.    Cek di client menggunakan browser. Ketik alamat email tadi mail.rima.com
8.    Buka direktori email baru dengan nama Maildir di folder /etc/skel dengan cara ketik maildirmake /etc/skel/maildir
9.    Buat dua user baru untuk mengakses mail server dengan nama sebagai contoh admin dengan dengan menggunakan perintah adduser admin. Kemudian masukkan password dan data-data yang diperlukan
10. Konfigurasi ulang postfix dengan meggunakan perintah dpkg-reconfigre postfix
11. Klik OK, kemudian pilih Internet Site
12. Root and postmaster mail recipient biarkan kosong.
 
13. Tulis rima.rima.com, localhost.rima.com, localhost
14. Pilih No pada tampilan dibawah ini:
 
15. Pada local network klik OK
 
16. Pilih No pada use procmail for local delivery
 
17. Pada tambilan dibawah ini, tetap biarkan saja
 
18. Kemudian klik OK
 
19. Pilih ipv4, lalu OK
 
20. Masukkan perintah nano /etc/postfix/main.cf
21. Ubah network address pada mynetnetworks menjadi 192.168.15.0/24
22. Beri tanda (#) didepan mailbox_command = procmail -a“&EXTENXION”
23. Tambhkan home_mailbox = maildir/ ada baris paling akhir seperti berikut:
alias_maps = hash:/etc/aliases
alias_database = hash:etc/aliases
myorigin = /etc/mailname
mydestination = mail.rima.com, rima
relayhost
mynetworks = 127.0.0.0/8 192.68.15.0/24
#mailbox_command = procmail -a “$EXTENSION”
Mailboc_size_limit = 0
Recipient_delimiter = +
Inet_interface = all

Home_mailbox = maildir/
24. Restart apache, postfix, courier-imap dan ourier-pop dengan menggunakan perintah
/etc/init.d/apache2/ restart
/etc/init.d/postfix/ restart
/etc/init.d/courier-imap/ restart
/etc/init.d/courier-pop/ restart
25. Buka www.mail.rima.com pada komputer client. Kemudian login dengan menggunakan user yang telah dibuat
26. Kemudian akan masuk ke admin email dari squirrelmail
27. Buat email dengan mengklik Compose dan kirim ke user
 

28. Logout dan login menggunakan account user dan periksa email tersebut sudah masuk atau belum

Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi DNS Server, FTP Server, Web Server, Mail Server, dan Proxy Server dapat dilakukan dengan mengakses link dibawah ini:


Proxy server merupakan sebuah server yang menyediakan suatu layanan untuk meneruskan setiap permintaan user kepada server lain yang terdapat di internet. Fungsi proxy server adalah sebagai penghubung, sebagai filtering untuk memblokr beberapa alamat IP yang tidak diinginkan, sebagai penyimpanan data, dan sebagainya.
Sebelum menggunakan proxy server yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi proxy server terlebih dahulu.
1.    Install squid dengan menggunakan perintah #apt-get install squid
2.    Ubah file squid.conf dengan menggunakan perintah #nano/etc/squid/squid.conf
Hilangkan tanda (#) pada:
1.    Cache_swap_low 90
Cache_swap_high 95
 image
2.    Cache_dir ufs/var/spool/squid 100 16 256
 image
3.    Cache_log/var/log/squid/store.log
                   image
4.    Cache_store_log/var/log/squid/store.log
                   image
5.    Ipache_size 024
Ipache_low 90
Ipache_high 95
 image
6.    http_port 3128, kemudian tambahkan transparent
 image
7.    Hilangkan tanda (#) dan ubah 8 MB menjadi 64MB
                   image
8.    Hilangkan tanda (#) dan tambahkan email admin
                    image
9.     Hilangkan tanda (#) dan tambahkan user admin
                    image
10. Cari kalimat dengan menggunakan Ctrl+W #INSERT YOUT OWN RULE(S) HERE TO ALLOW ACCESS FROM YOUR CLIENTS
Kemudian tambhkan:
http_access deny situs
http_access deny kunci
http_access allow jaringan
 image
11. Cari kalimat dengan menggunakan Ctrl+W acl CONNECT method CONNECT, kemudian tambahkan:
acl situs dstdomai-i “/etc/sqid/situs”
acl kunci url_regex-i “/etc/squid/kunci”
acl jaringan src 192.168.11.0/27
no_cache deny situs
no_cache deny kunci
 image
12.  Simpan dengan menggunakan Ctrl+X dan keluar dengan menggunaka Ctrl+Y

3.    Buat file situs dengan menggunakan perintah #nano/etc/squid/situs. Kemudian isi seperti gambar berikut:
 image

4.    Buat file kunci dengan menggunakan perintah #nano/etc/squid/kunci. Kemudian isi seperti gambar berikut:
 image

5.    Restart squid dengan menggunakan perintah #/etc/init.d/squid restart
 image

6.    Buat swap agi squid dengan menggunakan perintah #squid -z. maka akan muncul seperti gambar berikut:
 image

7.    Refresh squid dengn menggunakan perintah #squid -k reconfigure


8.    Iptales dengan menggunakan perintah #iptables –t nat –A PREROUTING –s 192.168.11.0/27 –p tcp –dport 80 –j REDIRECT –to-ports 3128 atau #iptables –t nat –A PREROUTING –p tcp –dport 80 –j REDIRECT –to-ports 3128

9.    Kemudian masukkan perintah #nano/etc/rc.local, kemudian tambahkan iptables –t nat –A PREROUTING –s 192.168.11.0/27 –p tcp –dport 80 –j REDIRECT –to-ports 3128 atau iptables –t nat –A PREROUTING –p tcp –dport 80 –j REDIRECT –to-ports 3128


10.  Restart Debian dengan menggunakan perintah #init 6

Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi DNS Server, FTP Server, Web Server, Mail Server, dan Proxy Server dapat dilakukan dengan mengakses link dibawah ini:


Web server merupakan software dalam server yang berfungsi untuk menerima permintaan berupa halaman web melalui protokol HTTP atau HTTPS dari client, kemudian merespon hasil perminaan tersebut ke dalam bentuk halaman-halaman web pada umumnya. Fungsi utama web server adalah mentransfer atau memindahkan berkas yang diminta oleh user melalui protokol komunikasi tertentu.
Sebelum menggunakan web server yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi DNS Server terlebih dahulu. Apabila telah melakukan konfigurasi barulah dapat melakukan pengkonfigurasian web server.
1.    Install paket web server
 

2.    Setting file default apache
 

3.    Ubah menjadi seperti gambar dibawah ini:
 

4.    Edit file index.html
 

5.    Sebagai contoh, ubah seperti gambar dibawah ini:
 

6.    Restart apache
 

7.    Periksa dengan menggunakan perinah w3m
 


8.    Periksa konfigurasi di komputer client.
       

Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi DNS Server, FTP Server, Web Server, Mail Server, dan Proxy Server dapat dilakukan dengan mengakses link dibawah ini:

Kali ini saya akan mencoba memberikan tutorial cara mengkonfigurasi DHCP Server pada Debian 5 dengan menggunakan VMWare. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1.     Buka Iso Debian 5 di VMWare. Kemudian akan muncul virtual OS. Selanjutnya buka terminal seperti gambar dibawah ini:
  


2.     Masuk root dengan menggunakan perintah su, kemudian masukkan password admin.


3.     Langkah selanjutnya adalah mengatur IP Address di OS Debian yang nantinya akan dijadikan sebagai server. Caranya, masuk pada nano editor dengan perintah nano/etc/network/interfaces. Kemudian akan muncul GNU nano network seperti gambar dibawah ini:



Pada gambar tersebut, saya membuat:
Port : eth0
IP Address : 192.168.1.2
IP netmask : 255.255.255.0
IP Network : 192.168.1.0
IP Broadcast : 192.168.1.255
IP Gateway : 192.168.1.1

Perlu diketahui, IP bebas ditentukan. Kemudian tekan Ctrl+O lalu Enter untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar dari GNU nano. Selanjutnya restart jaringan dengan mengetikkan perintah /etc/init.d/networking restart pada terminal.

4.     Selanjutnya, install package DHCP dengan menggunakan perintah apt-get install dhcp3-server seperti gambar berikut:



Kemudian akan muncul pesan seperti gambar diatas, tekan enter.

5.     Setelah itu, masuk ke dalam GNU nano editor untuk file dhcp3-server yang terdapat dalam folder menggunakan perintah nano/etc/default/dhcp3-server maka akan muncul window GNU nano editor seperti berikut:
  


Lalu sesuaikan port yang aktif dan digunakan untuk melakukan konfigurasi DHCP. Seperti gambar sebelumnya, saya menggunakan port eth0. Kemudian tekan Ctrl+O lalu Enter untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk ke,uar dari GNU nano.

6.     Masuk ke GNU nan editor untuk file dhcp.conf dengan menggunakan perintah nano/etc/dhcp3/dhcpd.conf untuk memunculkan window GNU nano editor seperti berikut:
  


Konfigurasikan pada baris line mulai dari bawah tulisan #A slightky dfferent configuration for an internal subnet. Pastikan tanda komentar “#”  sampai tanda “}” telah dihapus. Kemudian isikan IP sebagai berikut:

Subnet : 192.168.1.0 (merupakan ip network pada setting langkah sebelumnya)
Netmask : 255.255.255.0 (sesuaikan dengan IP class yang akan digunakan)
Range : 192.168.1.5(spasi)192.168.1.100 (merupakan IP awal sampai IP akhir yang akan digunakan sebagai IP host PC client)
Option routes : 192.168.1.2 (samakan dengan IP Address pada server)
Option broadcast : 192.168.1.255 (samakan dengan IP Address class, namun pada bagian host ganti menjadi 255)

Kemudian tekan Ctrl+O lalu Enter untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar dari GNU nano editor.

Disini akan dicoba host client dari PC. Dengan DHCP server berasal dari OS virtual dan client dari OS PC. Caranya adalah sebagai berikut:

1.     Pastikan PC tidak terkoneksi dengan jaringan apapun.
2.     Buka VMWare dan klik kanan pada OS yang sedang berjalan lalu pilih Setting.
  


3.     Klik Network Adapter. Pada Network Connection pilih Custom dan pilih VMnet1(Host-only).



4.     Buka Control Panel\Network and Internet\ Network and Sharing Center lalu pilih VMware Network Adapter VMnet1.



5.     Masuk ke menu Properties TCP/IPv4. Pilih Obtain an IP Address automatically dan Obtain DNS server address automatically lalu klik OK.



6.     Jika sudah selesai mengkonfigurasi file DHCP dan port jaringan di OS Windows dari PC, selanjutnya adalah kembali ke terminal virutla OS Debian untuk merestart DHCP server dengan menggunakan perintah /etc/init.d/dhcp3-server restart seperti gambar berikut:



7.     Terakhir, periksa IP konfigurasi untuk hasil seperti gambar dibawah ini:


 Dapat dilihat bahwa IP host pada PC beruah berdasarkan IP Host yang sudah ditentukan oleh DHCP Server.

Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi DNS Server, FTP Server, Web Server, Mail Server, dan Proxy Server dapat dilakukan dengan mengakses link dibawah ini: